“Bagaimana cara
menemukan ide bisnis? Bagaimana memulainya?
Ada banyak buku, artikel
dan seminar yang menjabarkan secara detail cara menemukan ide bisnis yang baik,
diuraikan pula beragam strategi dan taktik efektif untuk membangun suatu
bisnis. Namun, tetap saja penjelasan panjang lebar itu masih dirasa belum cukup.
“Saya justru merasa bingung setelah membaca banyak buku cara
berbisnis,
Apakah memang sesulit itu untuk kita menemukan ide bisnis dan
memulainya? TIDAK.
Ada metode amat sederhana dan efektif, yakni metode ATM :
Amati, Tiru, Modifikasi.
Metode ini amat mudah
diterapkan dan tidak memerlukan banyak teori. Siapa pun bisa mengadopsi trik ATM ini,
yang berpendidikan tinggi hingga yang tak pernah bersekolahpun, yang memiliki
modal besar dan yang bermodal “dengkul”.
Berikut ini uraian secara garis besar tentang hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode ATM.
AMATI
Yang dimaksud Amati
adalah mengamati bisnis yang sukses dijalankan orang lain. Mengamati artinya
bukan hanya sekedar melihat, akan tetapi
mempelajari seluk beluk bisnisnya, menganalisis dan menyimpulkan. Bisnis yang
dipilih untuk diamati tentu bisnis yang bidang dan skalanya sesuai dengan
kemampuan dan kondisi kita . akan lebih baik lagi jika kita memilih bidang bisnis yang disukai, karena
peluang keberhasilannya akan lebih tinggi.
Mengamati, adalah proses
belajar dan menyerap pengalaman orang lain. Oleh karenanya menuntut kejelian
dan kecerdikan. Seorang pengamat yang baik adalah yang berhasil menyerap banyak
hal dari obyek yang diamati, termasuk kekurangan dan kelebihannya.
Jika kita telah memiliki ketertarikan terhadap suatu
bidang bisnis yang terbukti sukses dijalankan orang lain, seyogianya pengamatan
dilakukan tidak hanya pada satu sasaran,alangkah lebih baik lagi jika kita mengamati beberapa sasaran
dengan bidang bisnis yang sama. Konsultasi dengan pelaku bisnis yang gagal
dalam bidang yang sama juga patut dilakukan. Dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih lengkap
Teknis pengamatan tentu
bisa berbeda antar individu karena setiap orang memiliki gaya masing-masing
yang dirasa efektif. Namun, cara paling mudah untuk memulai proses pengamatan
adalah dengan menjadi konsumen dari sasaran yang dimaksud, melakukan dialog dan
interaksi langsung.
TIRU
Setelah proses pengamatan usai dilakukan dan memperoleh
pengetahuan yang cukup, langkah selanjutnya adalah melakukan action.
Jika tidak ingin repot menguras otak dan
energi untuk merancang sistem dan berbagai hal teknis, maka langkah meniru
adalah cara paling mudah untuk dilakukan.
Yang harus diperhatikan dalam proses meniru adalah etika dan
pertimbangan yuridisnya. Jangan sampai terjebak dalam situasi yang berakibat
buruk, melanggar etika dan hukum. Prinsip usaha, pola kerja, sistem manajemen,
peralatan yang digunakan, proses produksi, standar pelayanan, strategi
pemasaran, hingga mentalitas dan fighting
spirit adalah hal yang dapat ditiru dan tidak beresiko berurusan
dengan hukum. Jika yang ditiru adalah logo perusahaan, merek dan hal lain yang
dilindungi undang-undang, tentu akan berakibat fatal.
Proses meniru dimulai
dari tahap perencanaan. Dengan adanya contoh yang telah diamati maka menyusun
perencanaan bisnis menjadi amat mudah. Langkah selanjutnya adalah
menindaklanjuti perencanaan tersebut dengan tindakan nyata.
Dengan menempuh metode
“Amati dan Tiru”, dapat mengurangi pemborosan waktu dan energi yang seharusnya
digunakan untuk menemukan ide bisnis serta memikirkan cara kerjanya. Keuntungan
lainnya adalah bidang bisnis yang diamati dan ditiru adalah bidang bisnis yang
telah terbukti diterima “pasar” dan menuai sukses. Hal ini sejalan dengan salah
satu prinsip dasar dalam berbisnis, yakni memilih bidang usaha yang dibutuhkan
orang banyak, bukan bidang usaha yang “bisa” kita lakukan. Karena apa yang bisa
kita lakukan/kerjakan belum tentu diterima “pasar” dan menuai sukses. Apalah
artinya kita bisa membuat/memproduksi suatu barang/jasa tetapi tidak laku di
pasaran?
MODIFIKASI
Apakah tidak cukup
dengan mengamati lantas meniru? Belum. Perbedaan kharakter, gaya, sumber daya
dan kondisi antar individu menuntut modifikasi harus dilakukan. Selain sebagai
penyesuaian, modifikasi juga bertujuan untuk menutup kelemahan dari hasil
pengamatan dan memberi nilai tambah. Pada tahapan inilah diperlukan kreativitas
dan kejelian, agar perubahan yang dilakukan dapat menambah daya tarik dan
efektifitas.
Menurut saya, modifikasi tetap harus
dilakukan. Selain untuk menghindari disebut plagiat, modifikasi tersebut
bertujuan untuk menambah baik hal yang sudah baik. Kita bisa mempermudah,
membuat lebih nyaman, lebih sederhana, lebih bersih, lebih sesuai harganya, dan
lebih-lebih lainnya.
Metode Amati Tiru Modifikasi ini
sebenarnya adalah metode alamiah yang telah dilakukan oleh semua manusia dalam
segala aspek kehidupan. Dalam dunia bisnis, hampir semua pelaku bisnis juga
telah menerapkan metode ini dalam menemukan ide bisnis baru atau untuk
mengembangkan bisnis yang telah ada.
Bagi pembaca yang memiliki keinginan kuat untuk berwirausaha
tetapi masih belum menemukan ide bisnis dan tak tau cara memulainya, metode Amati
Tiru Modifikasi ini patut dijadikan alternatif jalan keluar. Amati
bisnis orang lain yang terbukti sukses, pelajari segala sesuatunya, tiru semua
hal yang baik, buang yang buruk, modifikasi/sesuaikan dengan keadaan diri
sendiri, mulailah action membangun
bisnis.
Untuk menjadi pengusaha sukses tidak harus menjadi “penemu”,
banyak pengusaha hebat yang sebenarnya hanyalah “peniru yang cerdas”. Meskipun
pada awalnya hanya mengamati, meniru dan memodifikasi bisnis orang lain, pada
akhirnya akan bisa menemukan gaya dan seni tersendiri setelah melakukan action.
Semoga uraian singkat ini
dapat menjawab pertanyaan “Bagaimana cara menemukan ide bisnis